THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 08 April 2011

mangga dan jeruk

catatan ini hanya sekedar opini sajahh ..
"Kalau menanam pohon jeruk, pastilah buahnya jeruk; kalau menanam pohon mangga, pastilah buahnya mangga." Setiap orangtua yang telah melakukan pekerjaan rumahnya dengan sebaik-baiknya, pastilah memiliki harapan bahwa si anak yang telah "ditanam" itu akan bertumbuh sesuai dengan didikan yang telah diberikan. Biasanya si anak akan bertumbuh sesuai dengan target orangtua ... sampai ia menginjak usia remaja. Tapi... si anak yang penurut, suka membantu, tidak melawan, periang, dan sebagainya, tiba-tiba berubah menjadi seorang yang pemurung, cepat tersinggung, masa bodoh, dan suka melawan. Dalam keadaan terkejut, kita pun dengan gugup bertanya-tanya, "Apakah kami telah melakukan kesalahan? Jika ya, kekeliruan apa yang telah kami lakukan?"
Saya pikir intropeksi memang perlu, sehat, dan alami, asalkan tidak dilakukan dengan gegabah dan tidak rasional. Melihat perubahan drastis pada anak kita memanglah mengejutkan serta menakutkan. Mengejutkan karena pohon mangga yang telah kita tanam, sekarang berbuah jeruk; sedangkan pohon jeruknya berbuah mangga. Menakutkan karena kita merasa tak berdaya mengendalikannya. Sebelumnya segala sesuatu berjalan menurut aturan, dalam arti perilaku si anak tetap dalam perkiraan kita. Apabila kita memarahinya, ia menjadi takut atau menangis. Jika kita tidak memarahinya, ia pun menunjukkan perasaan yang riang dan perilaku yang ramah. Tanpa sebab ia mulai memperlihatkan sikap bermusuhan dengan kita. Kita mencoba mengajaknya berdialog, yang kita terima darinya hanyalah, bahu terangkat seraya berkata, "Tidak ada apa-apa." Adakalanya ia membisu seribu bahasa dan usaha kita mengajaknya bicara terasa sia-sia. Sebelumnya kita merasa sangat berarti dalam hidupnya, sekarang kita merasa sangat kecil dan terkucil di hadapannya. Kita berupaya mengetuk pintu hatinya, namun ia bersikeras menguncinya.

0 komentar:

Posting Komentar

My Blog List

free counters

Diberdayakan oleh Blogger.